Seiring waktu berlalu
Rindu itu meluruhkan peluh menunggu
Menantikan hatimu berlabuh
Seiring detik meneriakkan derik
Rindu itu berganti kulit menjadi tulus
Seiring minggu beroda mengelilingi senja
Rindu itu mulai melebar menjadi sabar
Seiring musim menyemikan kelopak-kelopak bunga
Rindu itu berubah nama menjadi cinta
Seiring abad menyapa ruang-ruang jendela
Rindu itu bertukar rasa menjadi setia
Seiring masa menuakan usia
Rindu itu berwujud rupa bingkisan doa
Seiring waktu menyapukan debu
Rindu itu tetap meneriakkan namamu
Karena itu kamu
catatanku :
puisi ini dimuat di buku antologi puisi bertema rindu
"Kidung Sendu Sang Perindu"
dann,,, sampai kami menikah, puisi itu belum juga dia baca... hihihi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar