BAB I
PENDAHULUAN
Mahasiswa menempati kedudukan yang khas (Special position) dimasyarakat, baik dalam artian masyarakat kampus maupun diluar kampus. Kekhasan ini tampak pada serentetan atribut yang disandang mahasiswa, misalnya: intelektual muda, agen pembaharu (agent of chage) dan social control.
Dalam konteks pergerakan politik di Indonesia, sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia sudah eksis sejak sebelum kemerdekaan. Bahkan, dapat dikatakan mereka adalah pelopor pergerakan kemerdekaan secara modern melalui organisasi-organisasi pergerakan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari kepeloporan mahasiswa Stovia yang dimotori Wahidin Sudirohusodo dalam mempelopori gerakan kemerdekaan dengan organisasi modern.
Dalam perspektif sosial, mahasiswa pun menunjukkan dinamika tersendiri sebagai kelompok yang secara konsisten memperjuangkan hak-hak kaum tertindas serta memberi kontribusi yang tidak kecil dalam rekayasa perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih baik. Sebagaimana yang dibahasakan Gramschi, bahwa mahasiswa adalah jenis intelektual yang lahir pada sebuah komunitas secara bersama-sama untuk tujuan bersama. Orientasi ini adalah mendorong intelektual mahasiswa untuk melakukan perubahan sosial. Posisi mahasiswa yang netral (Neutral position) dan tidak mempunyai kepentingan tertentu atau dibawah kepentingan lain telah menempatkannya pada posisi yang sangat disegani dan dihormati dalam setiap proses perubahan sosial masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Mahasiswa Sebagai Kaum Intelektual
Sebagai bagian dari kaum intelektual,mahasiswa memiliki peran dan tanggung jawab besar dalam melakukan perubahan sosial.Kaum cerdik cendikia ini setiap saat tampil di garda depan mendorong gerakan perubahan sosial di setiap kehidupan. Atas dasar itulah dibutuhkan komitmen bersama semua elmen gerakan mahasiswa dalam melakukan transpormasi sosial yang kritis dan humanis.
Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebukan ada lima fungsi kaum intelektual yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi, menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayaan dan bersama, mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik. Arbi Sanit memandang, mahasiswa cenderung terlibat dalam tiga fungsi terakhir. Sementara itu Samuel Huntington menyebutkan bahwa kaum intelektual di perkotaan merupakan bagian yang mendorong perubahan politik yang disebut reformasi.
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah suatu fenomena yang menarik sebab masalah sosial adalah perkara yang berhubungan dengan persoalan manusia sehingga tak sedikit para ahli sosiologi mengkaji masalah ini. Sementara perubahan itu sendiri-baik yang sudah, sedang atau sudah berlangsung- sangat perlu diketahui apakah memberi banyak manfaat dan mampu memenuhi kebutuhan manusia.
Dimensi lain dari perubahan sosial berkaitan dengan tingkat perubahan yaitu derajat kecepatannya. Pada setiap masyarakat, perubahan selalu hadir namun terdapat perbedaan jenis dan tingkat perubahan dalam masyarakat. Terutama masyarakat modern cenderung jauh lebih cepat perubahannya dibanding masyarakat pertanian tradisional atau kaum marginal.
Memang, para ahli sosiologi tampaknya belum begitu sepakat tentang pengertian dan penggunaan istilah perubahan sosial tersebut. Sebagian dari mereka mengartikan istilah itu dengan evolusi, pembangunan, perkembangan, dan perubahan yang terjadi di masyarkat.
Sosiolog Nisbet, membedakan penggunaaan istilah change dengan evolution, dengan maksud untuk mendeteksi perubahan. Change diartikannya sebagai terjadinya diskontinuitas dalam proses kehidupan masyarakat , sementara evolution diartikan sebagai terdapatnya suatu kontinuitas dalam proses yang sama.
Sementara menurut David Hume, Perubahan sosial bergantung dari perasaan yang sungguh-sungguh dimiliki oleh banyak orang, serta kesepakatan atau konvensi yang benar-benar melibatkan mereka dalam perubahan sosial tersebut.
Pikiran Marx mengenai perubahan sosial lain lagi. Menurut Marx, jika lapisan atas (supra struktur) sosial yang memegang kekuasaan karena menguasai alat-alat produksi bertindak sewenang-wenang dan melakukan tekanan terhadap lapisan bawah sosial, orang-orang dalam lapisan terakhir itu akan menuntut (dengan kekerasan) suatu perubahan sosial.
Krisis Sosial Masyarakat Maju
Untuk menggambarkan krisis masyarakat maju itu secara fenomenal, ada baiknya diberikan ilustrasi singkat tentang dua ideologi besar yang paling dominan dan berpengaruh terhadap perubahan masyarakat selama ini, yaitu kapitalisme dan sosialisme.
I.Kapitalisme
Landasan ideologi ini adalah pemenuhan kebutuhan atau kepentingan individu sekaligus berarti pemenuhan kebutuhan masyarakat. Alasannya, karena individu merupakan bagian dari masyarakat. Untuk mengoperasionalkan sistem yang sangat individualis ini, ia harus dimoitivasi oleh norma-norma kebebasan dalam politik, ekonomi, intelektual, pribadi dan sebagainya.
Kebebasan ekonomi misalnya, memberikan hak kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan apa saja dalam bidang usaha. Tidak menjadi soal, apakah aktivitas ekonomi terd\sebut memberikan berkah atau tidak kepda masyarakat; yang penting dalam kegiatan ini adalah mendatangkan keuntungan (terutama untuk diri sendiri).
Kebebasan intelektual misalnya, orang bebas mempercayai doktrin atau ajaran-ajaran sesuai dengan minat intelektualnya, dan kalau dianggap tidak cocok lagi boleh diganti. Kebebasan intelektual demikian ini telah membawa kepada sebuah statement bahwa “tidak ada tempat /ruang dan tidak bisa dijamah oleh pikiran manusia.
Revolusi sains dan teknoogi telah melahirkan mesin-mesin industri raksasa yang menggusur teknologi rakyat kearah kebangkrutan. Tak dapat dielakkan lagi bahwa hanya orang kuat yang banyak mengambil keuntungan dari revolusi ini dan sebagai dampaknya adalah tentu saja adalah tergusurnya kaum-kaum marginal atau kaum pinggiran.
Masyarakat yang dilahirkan oleh sistem atau ideologi ini adalah bentuk masyarakat yang pikiran dan hatinya diamuk nafsu penjajah. Apa yang selama ini mereka rasakan tak lain adalah ketegangan-ketegangan sosial dan kehampaan jiwa.
II.Sosialisme
Konsep manusia dalam ajaran ini secara spiritual dan intelektual telah di kondisikan untuk mengabdi kepada proses dan jenis produksi. Pemikiran-pemikiran manusia dalam masalah sosial saangat di pengaruhi oleh kekuatan-kekuatan produksi. Namun konsep manusia versi Marxisme ini mengalami kesulitan untuk menjelaskan fakta sejarah sebab dalam mewujudkan cita-cita sosial manusia memiliki suatu yang lain yaitu kreativitas. Plato, misalnya memperkenalkan konsep kota ideal tanpa sama sekali dipengaruhi oleh alat-alat produksi.
Kesejahteraan material memang dipandang sebagai suatu kebanggaan dalam sistem pembangunan masyarakat aliran ini, yang sekaligus membuktikan bahwa cara kerja sistem ini benar. Namun sebenarnya terdapat belenggu yang mendominasi individu-individu atas nama kepentingan sosial. Sistem ini mengajarkan. Segala kegiatan perekonomian berada dalam kekuasaaan negara. Akibatnya, lenyaplah eksistensi dan kreativitas individu.
Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa
Mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang sedang menekuni bidang ilmu tertentu dalam lembaga pendidikan formal. Kelompok ini sering juga disebut sebagai Golongan intelektual muda� yang penuh bakat dan potensi. Posisi yang demikian ini sudah pasti bersifat sementara karena kelak di kemudian hari mereka tidak lagi mahasiswa dan mereka justru menjadi pelaku-pelaku intim dalam kehidupan suatu negara atau masyarakat.
Peran mahasiswa sejauh ini senantiasa diwarnai oleh situasi politik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Mereka biasanya memerankan diri sebagai kaum yang kritis sekaligus konstruktif terhadap ketimpangan sosial dan kebijakan politik dan ekonomi. Mereka sangat tidak toleran dengan penyimpangan apapun bentuknya dan nurani mereka yang masih relatif bersih dengan sangat mudah tersentuh sesuatu yang seharusnya tidak terjadi namun ternyata itu terjadi atau dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu dalam masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa sebagai calon pemimpin dan Pembina pada masa depan ditantang untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Jika gagal akan berdampak negatif pada masyarakat yang di pimpinnya; demikian pula sebaliknya. Dalam perubahan sosial yang dasyat saat ini, mahasiswa sering dihadapkan pada kenyataan yang membingungkan dan dilematis. Suatu pilihan yang teramat sulit harus ditentukan, apakah ia terjun dalam arus perubahan sekaligus mencoba mengarahkan dan mengendalikan arah perubahan itu; ataukah sekedar menjadi pengamat dan penonton dari perubahan atau mungkin justru menjdi korban obyek sasaran dari perubahan yang dikendalikan oleh orang lain.
Melihat realitas dan tantangan diatas,mahasiswa memiliki posisi yang sangat berat namun sangat strategis dan sangat menentukan. Skema bertindak, Menurut Burt Namus adalh lebih dari sekedar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya, melainkan bagaimana alur kerja itu bersinergi dan tetap membuka kemungkinan bagi terjadinya modifikasi ketika kondisi mengharuskannya.
Bukan zamannya lagi untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi;tetapi harus mewarnai perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan dituju dari perubahan tersebut adalah benar-benar masyarkat yang adil dan makmur.
Pergerakan Mahasiswa Indonesia
Perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari angkatan muda ,terutama mahasiswa. Mahasiswa mempunyai record yang cukup mengesankan dalam perjalanan membangun bangsa ini, baik mulai dari pra kemerdekaaan, masa orde lama, orde baru, orde reformasi maupun orde persatuan nasional saat ini. Pada masa pra kemerdekaan orientasi gerakan mahaiswa Indonesia mengarah pada satu tujuan: yaitu melepaskan diri dari penjajahan. Mahasiswa bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia bahu membahu menentang penjajah. Walaupun dengan gerakan yang berbeda-beda tetapi karena mempunyai satu tujuan, mereka tetap dalam satu kesatuan yang saling melengkapi. Karena semua komponen bangsa mempunyai arah dan tujuan gerakan yang sama, dapat dikatakan bahwa masa ini adalah masa yang paling mudah bagi mahasiswa untuk melakukan sinkronisasi gerakan dengan unsur lainnya.
Pada masa ini kita melihat bahwa mahasiswa mempunyai stereotip yang khas yang mampu membedakan dengan elemen gerakan masyarakat lainnya. Dengan atribut kecendekiannya, mereka secara aktif dan kreatif mencoba menawarkan alternatif-alternatif baru yang non konvensional yang lebih efektif dan efisien. Setelah kemerdekaan diraih bangsa Indonesia, bukan berarti gerakan mahasiswa mandek tetapi mereka tetap memerankan diri sebagai bagian dari bangsanya untuk tetap dapat mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsanya. Mereka secara kritis dan pro aktif memerankan posisi sebagai pressure group (kelompok penekan) terhadap pemerintah agar tetap berjalan sebagai mana seharusnya.
Ketika pemerintahan orde lama mulai terjadi kecenderungan mengakomodinir komunis secara berlebihan, mahasiswa kembali bangkit bersama rakyat untuk menentang kebijakan pemerintah. Pemerintahan orde lama runtuh dan diganti orde baru, tidak kemudian serta merta mahasiswa mempunyai loyalitas buta terhadap pemerintahan baru.
Gerakan mahasiswa bukanlah gerakan partisan untuk kepentingan politik tertentu, tetapi mereka adalah gerakan nurani, gerakan moral untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan rakyat secara universal. Kemurnian gerakan mahasiswa yang mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan apapun tampaknya kemudian disalah tanggapi pemerintahn orde baru. Mahasiswa dianggap sebagi momok yang mengganggu dan merecoki kepentingan-kepentingan pemerintah yang berkuasa. Dengan dalih demi kepentingan stabilitas dan atas nama pembangunan, kemudian mereka diatas sedemikian rupa sehingga membelenggu aktifitas, kreatifitas dan kritisme mereka.
Mahasiswa kemudian dicecoki dengan dogma-dogma pendidikan yang pragmatis.dalam situasi yang tidak menguntungkan itu tidak semua mahasiswa terlena dengan pragmatisme pendidikan yang dikembangkan orde baru.walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi mereka dengan konsisten terus menyuarakan kebenaran dan keadilan dengan segala konsekuensi dan resiko yang akan dihadapinya. Kampus adalah bagian integral dari masyarakat. Apa yang dirasakan oleh masyarakat dirasakan pula oleh komunitas kampus;dan kampus mempunyai tanggung jawab sosial untuk terus memperjuangkan masyarakat dari kemiskinan dan ketidakadilan yang menimpa mereka.
Yang juga menguntungkan, pada saat yang bersamaan rezim orde baru mulai tampak belangnya: kemiskinan,ketimpangan,ketidakadilan,ketidakjujuran ternyata lebih dominan daripada kemakmuran yang selama ini dipropagandakan mereka.Situasi inilah yang turut menjadi angin segar bagi bangkitnya kembali kesadaran “mahasiswa awam�agar memerankan kembali peran-peran pressure group, agent of social change, dan kelompok anti status quo sebagaimana sebelumnya.
Di Indonesia ada slogan yang menyatakan Pemuda harapan bangsa�atauMaju mundurnya suatu bangsa tergantung pada Pemudanya. Beberapa slogan diatas menunjukkkan bahwa pemuda atau Mahasiswa memang akan akan menjadi penerus dari generasi sekarang. Generasi sekarang jelas akan termakan usia, Pemuda/Mahasiswa sebagai generasi penerus akan melanjutkan dan memikul segala beban dan akibat dari generasi sekarang. Karena Para Pemuda/Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan.
Diakui atau tidak peran Pemuda/Mahasiswa memang sangat strategis dalam perubahan sosial. Ide-ide Pemuda/Mahasiswa sering dianggap sebagai suara rakyat, karena kedekatan sosial mereka dengan Masyarakat bawah. Ide-ide Pemuda/Mahasiswa sering dianggap sebagai ide yang membela kaum lemah dan terpinggirkan. Pemuda/Mahasiswa juga dianggap sebagai pemecah kebuntuan dan Problem Solver terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan juga pembawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Pemuda/Mahasiswa Sebagai Agent Of Change.
Pembaharuan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti hasil pekerjaan yang membaharui. Pembaharuan ini juga bisa berarti modernisasi dimana hasil perubahanny menunjukkan hasil yang lebih baik. Kenapa dikatakan Pemuda/Mahasiswa Sebagai Agent Of Change karena Pemuda/Mahasiswa dapat berfungsi sebagai bagian dari masyarakat yang mampu mendorong, memotivasi, dan mempelopori terjadinya pembaharuan.
Selain itu, Pemuda/Mahasiswa juga sebagai bagian dari Masyarakat yang dinilai memiliki intlektual dan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan Masyarakat pada umumnya karena lingkungan yang berbeda. Sedangkan agent dapat diterjemahkan sebagai perantara atau perwakilan dari suatu Institusi/Lembaga. Sebagai Agent Of Change dapat dikatakan pula sebagai actor perantara atau perwakilan dari proses perubahan pada Masayarakat kearah yang lebih baik. Sejarah mencatat peran Pemuda/Mahasiswa dalam pembaharuan negeri ini dari sebelum kemerdekaan hingga Pasca kemerdekaan. Sebut saja tahun 1912 (Douwes Dekker dkk), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (kemerdekaan RI) , 1965 (melawan G 30 S/PKI), 1998 (Reformasi).
Beberapa momentum diatas hanya sedikit menggambarkan tentang kepedulian Pemuda/Mahasiswa Indonesia dalam mengawasi jalannya Pemerintah. Peran Pemuda/Mahasiswa ini menunjukkan adanya kekonsistensian Pemuda/Mahasiswa dalam mengawasi dan jika perlu melakukan perlawanan atau penekanan terhadap jalannya pemerintah yang dianggap melenceng.
Perjuangan masih panjang, dinamika kehidupan semakin kompleks, dan kita tidak hanya bias berbangga diri hanya dengan sejarah yang telah ada. Semoga Identitas Pemuda/Mahasiswa
Sebagai Agent Of Change tidak hanya menjadi sejarah saja, tetapi menjadi semangat juang kita dalam memperjuangkan kepentingan Masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mahasiswa mempunyai kedudukan yang spesial di dalam lingkungan masyarakat. Sebagai agen pembaharu, agen perubah, dan mahasiswa juga disebut sebagai kaum intelektual yang mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat. Dengan pengetahuan yang diperolehnya di dalam dan diluar kampus, mahasiswa dapat melakukan perubahan di likgkungan masyarakatnya melalui gerakan-gerakan kemahasiswaan.
Bukan zamannya lagi untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi;tetapi harus mewarnai perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan dituju dari perubahan tersebut adalah benar-benar masyarkat yang adil dan makmur.
B. SARAN
Mahasiswa sebagai kaum intelektual hendaknya mampu memantapkan fungsi dan perannya dalam perubahan sosial. Melalui organisasi dan gerakan-gerakan, mehasiswa mampu membangun dan merealisasikan peran-peran dalam masyarakatnya. Namun, disamping itu, hendaknya dalam melakukan gerakan-gerakan kemahasiswaan, tidak berbau anarkis dan premanisme serta melibatkan kaum-kaum intelektual dalam masyarakat. Sehingga perubahan sosial ke arah yang lebih baik bisa terwujudkan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrain, Charles F. 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.
Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas Pembelajar. Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Faiz, Khairul. 23 Oktober 2008. Artikel. Peran dan tanggung Jawab Mahasiswa dalam Lingkungan Sosial.
Fink, Hank. 2003. Filsafat Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sangkala. 2007. Knowledge Management. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Setiawan Asep. 6 Januari 2007. Artikel. Gerakan Mahasiswa : Tinjauan Teoritis. Globalisasi dan Politik.
More...
Minggu, 30 Januari 2011
Prospek Limit : Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa dalam Mengawal Perubahan Sosial
Kamis, 20 Januari 2011
AIK IV : Pentingnya Peran Pemerintah dalam Mengawal Pengembangan SDM Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang banyak. Tetapi kekayaan ini tidak membuat Indonesia sejahtera dan terlepas dari berbagai krisis . Hal ini membuktikan bahma SDM yang banyak dan SDA yang banyak tidak cukup untuk membawa sebuah bangsa untuk maju tetapi juga diperlukan SDM yang berkualitas. Lalu bagimana SDM yang berkualitas itu? Apakah ditentukan oleh IQ yang tinggi? Memang salah satunya ditentukan oleh IQ SDM itu sendiri. Namun IQ saja tidak cukup, diperlukan peran serta pemerintah dalam mengawal pendidikan dan pemanfaatan IT yang islami demi terciptanya SDM Indonesia yang berkualitas dan dapat meningkatkan derajat Bangsa ini di mata dunia.
B. Metode Pembahasan
Problematika yang dihadapi bangsa indonesia semakin kompleks, mulai dari kemiskinan, berbagai macam penyakit, pengangguran, bencana alam, KKN, dan sebagainya. Ironisnya, kemiskinan saat ini terus meningkat padahal negeri kita ini kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun lebih ironisnya lagi, SDA kita lebih banyak dikuasai oleh bangsa asing. Olehnya itu diperlukan peran serta pemerintah dalam bidang pendidikan islami untuk meningkatkan kualitas SDM itu sendiri. Selain itu faktor penting dalam meningkatkan kualitas SDM yaitu melalui pemanfaatan saitek islami dalam hal ini media seperti TV, internet, dan sebagainya. Sehingga dengan adanya pendidikan islami yang baik, akan menciptakan SDM berkualitas, yang beintelektual dan berakhlak mulia.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas sumber daya manusia di Indonesia saat ini?
2. Mengapa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih terpuruk?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut?
4. Bagaimana solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fakta tentang Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Kualitas Pendidikan:
• Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2006, kualitas pembelajaran Indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 negara untuk bidang Sains dan Matematika dan berada pada peringkat 49 dari 57 negara untuk bidang Kemampuan Membaca
• Berdasarkan hasil Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS) 2007, kualitas pembelajaran Indonesia berada pada peringkat 36 dari 48 negara untuk bidang Matematika dan perangkat 35 dari 48 negara untuk bidang Sains.
Persentase pekerja:
• Persentase pekerja berdasarkan tingkat pendidikan: 18,42% pekerja Indonesia tidak tamat SD. 35,84% pekerja Indonesia hanya tamat SD. 18,75% pekerja Indonesia hanya tamat SLTP. 20,63% pekerja hanya tamat SLTA. Hanya 6,58% pekerja Indonesia menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi
Berdasarkan penelitian Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani masalah pembangunan (United Nations Development Programme/UNDP), Indeks Pengembangan Manusia di Indonesia pada tahun 2009 menduduki peringkat 111 dari 182 negara. Sebagai indikator pembangunan manusia, UNDP telah mengembangkan Human Development Index (HDI). Kualitas pembangunan manusia kemudian dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu: (i) kategori sangat tinggi (HDI > 0.900), (ii) kategori tinggi (HDI antara 0.800 – 0.900), (iii) kategori menengah (HDI antara 0.500 – 0.800), dan (iv) kategori rendah (HDI < 0.500).
Dengan menggunakan data dikumpulkan tahun 2007 sebelum terjadinya krisis keuangan global, UNDP mengumumkan peringkat pembangunan manusia di 182 negara, dimana Norwegia tetap menempati peringkat ke-1 (dengan indeks 0.971) dan Republik Niger menempati peringkat ke-182 (dengan indeks 0.340).
Perkembangan indeks pembangunan manusia di Indonesia dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Dari tabel di atas tampak bahwa pendapatan per kapita di Indonesia setiap tahunnya telah semakin meningkat. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif di saat sejumlah besar negara mengalami kontraksi akibat krisis ekonomi global tahun 2008 (sebesar 4%, yang merupakan angka pertumbuhan tertinggi ketiga setelah China dan India) berpotensi meningkatkan peringkat HDI dalam laporan tahun mendatang.
B. Penyebab Masalah yang Terjadi pada SDM Indonesia
Kondisi sumber daya manusia kita cenderung rendah, hal ini tentu berkaitan dengan kondisi dunia pendidikan. Pendidikan yang semakin mahal menyebabkan anak putus sekolah, walaupun di negeri kita ada sebagian sekolah dasar dan sekolah lanjutan tengah pertama yang bebas dari biaya. Tetapi ada anak yang tidak bisa melanjutkan kejenjang selanjutnya karena tersangkut masalah biaya. Hal ini menyebabkan masih ada anak Indonesia yang mengecap pendididkan seadanya. Disisi lain pendidikan kita cendrung hanya bersifat akademis, yang hanya memperhitungkan kecerdasan intelektual denag kurang memperhatikan kecerdasan emosional dan kecerdasan spirirual. Sehingga terjadi spilit personality. Tidak ada keseimbangan antara akal dan batin yang menjunjung tinggi nilai keTuhanan yang menyebabkan tidak adanya integrasi antara otak dan hati.
Dari tingkat SD sampai perguruan tinggi pendidikan kita jarang sekali memberikan bobot kepada masalah kecerdasann emosi yang mengajarkan tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental kebijaksanan, keadilan, prinsip-prinsip kepercayan, pengasaan diri atau sinergi. Akibatnya seperti yang terjadi, mencuatnya kasus kecurangan dalan ujian nasional, kasus tawuran antar siswa, meningkatnya jumlah pemakaian narkoba, meningkatnya kasua aborsi, dan tindak kriminal lainnya yang melibatkan pelajar. Akibat system pendidikan sekarang wajar saja menghasilkan output yang kurang bisa dihandalkan, atau pun bisa diandalkan dari segi intelektual tetapi kurang dari segi moralitas.
Selain itu, salah satu hal yang merusak kualitas SDM yaitu maraknya penyalahgunaan IT. Informasi yang keliru atau berisi hal-hal negatif tenyata meruapakn senjata ampuh untuk merusak budaya bangsa, bahkan dapat merusak SDM kita secara fisik, mental, dan sosial. Karena itu, kita perlu merancang program kedepan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengetahuan tentang akibat penyalahgunaan IT ini, serta menangani dampaknya secara bersama-sama.
C. Perlunya Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Kualitas SDM
Kualitas SDM mengandung 6 aspek, antara lain :
1. Spiritual
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah :7)
2. Moral
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl: 90)
3. Intelektual
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujadilah: 11)
4. Individual
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.(QS. Ali Imran: 200)
5. Fisikal
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al Baqarah: 247)
6. Sosial
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Maidah:8)
Dari keenam aspek di atas, jelas bahwa Kualitas SDM Indonesia masih terpuruk. Baik dari segi moral, individual, sampai ke aspek sosial. Beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah agar kondisi SDM kita membaik, diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
Dalam hal ini hendaknya pemerintah memberikan kemudahan untuk anak bangsa dalam memperoleh pendidikan yang tinggi dengan meringankan biaya pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan baik di SLTA maupun Perguruan tinggi menyebabkan ada anak Indonesia yang masih mengecap pendidikan yang seadanya.
Untuk meningkatkan indikator pendidikan, Pemerintah telah meningkatkan alokasi anggaran pendidikan hingga mencapai 20% dari APBN sesuai amanat konstitusi. Begitu pula sejumlah Pemimpin Daerah (baik Gubernur, Walikota dan Bupati) telah memprioritaskan dan melaksanakan program pendidikan yang murah (bahkan gratis).
Selain itu, hendaknya pemerintah menerapkan metode pembelajaran islami yang tidak hanya mempelajari mengenai sains dan teknologi keilmuan tetapi juga mempelajari tentang kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan yang berhubugan dengan fitrah manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yaitu kecerdasan spiritual (SQ), agar tercipta SDM yang berkualitas sehingga pencapaian peningkatan indeks pembangunan manusia di Indonesia dapat lebih baik dibandingkan pencapaian negara-negara lainnya.
2. Mengadakan pengawalan dalam pemanfaatan IT
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar masyarakat Indonesia menjadi pengikut dari teknologi barat yang cenderung jauh dari nilai-nilai islami. Maraknya pornografi, pornoaksi, narkotika, penyelewengan, korupsi serta berbagai kejahatan lainnya tidak lain adalah dampak kerusakan akhlak yang ditimbulkan oleh pengaruh dari media elektronik.
Menyikapi hal ini, hendaknya pemerintah mengadakan pengawalan dalam penggunaan media elektronik seperti lembaga sensor dalam dunia pertelevisian sehingga tayangan-tayangan yang tidak bermutu dan dapat merusak moral bangsa bisa diminimalisir. Juga pemerintah dapat melakukan pengawasan dalam penggunaan internet khususnya pada anak-anak usia sekolah, karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dibina dan di didik untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Pengawalan terhadap pemanfaatan IT tentunya tidak terlepas dari pengenalan atau penyuluhan terhadap dampak penyalahgunaan IT kepada generasi muda supaya tercipta kesadaran moral dalam diri mereka sehingga lebih mengedepankan saitek islami dan tidak mengikuti gaya-gaya kaum barat. Dengan meningkatkan frekuensi penyuluhan oleh pemerintah dan para ulama akan mengantar umat untuk mencapai taraf hidup iman dan takwa bagi pribadi dan masyarakat. Dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 110, Allah SWT berfirman :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kualitas SDM Indonesia masih terpuruk dibandingkan dengan negara-negara-negara lain di dunia.
2. Pemerintah dapat memperbaiki kualitas SDM salah satunya dengan cara memperbaiki kondisi pendidikan Indonesia dan menerapkan metode pendidikan yang islami.
3. Selain itu, cara meningkatkan kualitas SDM ialah dengan melakukan pengawalan dalam penyalahgunaan saitek atau dengan merekonstruksi saitek islami demi terwujudnya SDM Indonesia yang berkualitas.
B. Saran
Indonesia merupakan negara kaya akan SDA dan SDM yang jumlahnya mencapai lebih dari 200 juta orang. SDM ini adalah potensi terbesar yang kita miliki sehingga tidak ada pilihan pilihan delain kita harus meningkatkan kemampuannya terutama kemampuan otaknya. Dengan berkembangnya sistem pendidikan yang islami serta pemanfaatan saitek yang islami, diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan akademik, kecakapan hidup, perilaku, emosi, dan mental, sehingga kualitas SDM Indonesia akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran yang mulia.
Hidayat, Syamsul. 2009. The Secret of Spiritual Body. Rahasia Rukun Islam dan Gerbang Kesadaran Spiritual. Jakarta : Erlangga
Agustian , Ginanjar Ary. 2001. Rahasia Sukses Membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan 6 RukunIman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga
Kansil, CST.1985. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Aksara Baru.
Raziq, Ali Abdul. Terjemahan Afif Muhammad. 1985. Khilafah dan pemerintahan dalam Islam (Al-Islam wa Ushul Al-Hukm). Bandung : Pustaka
Usman, Wardi. 2007. Pembentukan Karakter Manusi menurut Al Qur’an.
Wadjadi, A.Farid. 1994. Islam dan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mimbar Ulama.
Zamroni, Imam. 2008. Pendidikan Islam, Globalisasi dan Kemiskinan. PSAP.
More...
Selasa, 18 Januari 2011
AIK V : Pembaharuan dalam dunia Islam
BAB I
PENDAHULUAN
Modernisasi mengandung pengertian pemikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya. Agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern.
Namun bukan berarti pembaharuan mengubah isi Al-Quran dan Hadits. Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam.
Lahirnya gerakan-gerakan pembaharuan atau reformasi dalam Islam mulai muncul terutama pada zaman dinasti Umayyah, yang melahirkan bermacam aksi dan protes sosial politik. Salah satu reaksi terhadap ketidak-adilan sosial dan degenerasi moral pada waktu itu adalah gerakan sufi yang mencoba menangkap kedalaman dan spiritualitas Islam.
Munculnya ide pembaharuan setelah dua setengah abad sepeninggalan Nabi Muhammad SAW dipelopori oleh Ibnu Taimiyah dianggap sebagai bapak Tajdid (Pembaharuan) yang melalukan kritik tajam terhadap teologi Asya’ari yang cenderung pasrah terhadap kehendak Tuhan. Kritik Ibnu Taimiyyah dibarengi dengan seruannya agar umat Islam kembali kepada Qur’an dan Sunnah dan memahami kembali kedua sumber itu dengan alasan ijtihad.
Untuk lebih jelasnya pemakalah akan membahas mengenai apa pengertian pembaharuan dan apa saja yang melatarbelakangi lahirnya pembaharuan pemikiran dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembaharuan dalam Dunia Islam
1. Pembaharuan dapat dianalogikan dengan “modernisme”, karena istilah ini mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi lama, dan sebagainya unutk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2. Revivalisasi. Menurut paham ini, “pembaharuan adalah “membangkitkan” kembali Islam yang “murni” sebagaimana pernah dipraktekkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan kaum Salaf.
3. Kebangkitan Kembali ( Resugence ) Dalam kamus Oxford, resurgence didefinisikan sebagai “kegiatan yang muncul kembali” (the act of rising again ). Jejak hidup nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam dan para pengikutnya memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran orang-orang yang menaruh perhatian pada jalan hidup Islam saat ini.
B. Latar Belakang Pembaharuan dalam Islam
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerah-daerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Persia sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Di abad ini lahir para pemikir dan ulama besar seperti ;Maliki, Syafi’i, Hanafi, dan Hambali.
Dengan lahirnya pemikiran para ulama besar itu, maka ilmu pengetahuan lahir dan berkembang dengan pesat sampai ke puncaknya, baik dalam bidang agama, non agama maupun dalam bidang kebudayaan lainnya.
Memasuki benua Eropa melalui Spanyol dan Sisilia, dan inilah yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang menguasai alam pikiran orang barat (Eropa) pada abad selanjutnya. Di pandang dari segi sejarah kebudayaan, maka maka tugas memelihara dan menyebarkan ilmu pengetahuan itu tidaklah kecil nilainya dibanding dengan mencipta ilmu pengetahuan.
Di antara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan, karena adanya persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka untuk mempersatukan kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan pembaharuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat. Dengan adanya kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan Barat,
C. Landasan Bagi Pembaharuan Islam
Di antara landasan dasar yang dapat dijadikan pijakan bagi upaya pembaruan Islam adalah landasan teologis, landasan normatif dan landasan historis.
• Landasan Teologis
Menurut Achmad Jainuri dikatakan bahwa ide tajdid berakar pada warisan pengalaman sejarah kaum muslimin. Warisan tersebut adalah landasan teologis yang mendorong munculnya berbagai gerakan tajdid (pembaruan Islam).
• Landasan Normatif
Landasan normatif yang dimaksud dalam kajian ini adalah landasan yang diperoleh dari teks-teks nash, baik al-Qur’an maupun al-Hadis.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Rad : 11)
• Landasan Historis
Sebagai pijakan bagi kontinuitas gerakan pembaruan Islam kini dan yang akan datang.
D. Tujuan Pembaruan dalam Islam
Tujuan pokok dari pembaruan Islam adalah:
• Pertama, purifikasi ajaran Islam
• Kedua, menjawab tantangan jaman
Untuk mewujudkan kedua tujuan di atas, maka ijtihad dapat dipandang sebagai metode pokok untuk berjalannya gerakan pembaruan Islam (tajdid).
E. Ruang Lingkup Pembaharuan Dalam Dunia Islam
1. Dibidang aqidah dan ibadah, pembaharuan di maksudkan untuk memurnikan ajaran islam dari unsur-unsur asing dan kembali kepada ajaran yang murni dan utuh, sehingga iman menjadi suci karena terus diperbaharui. Ini sesuai dengan hadis Nabi :
Dari Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Saw bersabda, Tuhanmu berfirman : “Jaddidu manakum”, perbaharuilah imanmu”(Hadist riwayat Ahmad).
2. Di bidang muamalah duniawiyah, pembaharuan dimaksudkan sebagai upaya modernisasi atau pengembangan dalam aspek social, ekonomi, politik, pendidikan, budaya dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan dan di bawah panduan Al-Qur’an dan Hadis. Di sini umat islam bebas melakukan kreasi, inovasi, dan reformasi kehidupan masyarakat muslim dengan berbagai metode dan pendekatan.
F. Tokoh-Tokoh Pembaharu dan Ide-Ide Pembaharuannya
1. Ibnu Taimiyah (1263-1328)
Nama lengkapnya Taqiyuddin Abu Abbas Ahmad, lahir di Harran, turki pada 22 Januari 1263, dan meninggal pada 27 September 1328.
Adapun beberapa upaya pembaharuannya antara lain sebagai berikut.
Pertama, sebagian besar aktivitasnya diarahkan untuk memurnikan paham tauhid. Ia menentang segala bentuk bid’ah, takhyul dan khurafat. Menurutnya, aqidah tauhid yang benar adalah aqidah salaf aqidah yang bersumber dari teks al-Qur’an dan hadis, bukan diambil dari dalil-dalil rasional dan filosofis.
Kedua, ia menyampaikan seruan agar umat islam menghidupkan ruh kembali menggali ajaran-ajaran al-Qur’an dan hadis.
Ketiga, menentang taklid. Taklid adalah sikap yang membuat umat islam mundur, sebab taklid berarti menutup pintu ijtihad, membuat otak menjadi beku.
Keempat, di dalam berijtihad tidak terikat mazhab atau imam.
Kelima, dalam bidang hukum Islam Ibnu Taimiyah menawarkan suatu metode baru yaitu mempertimbangkan aspek-aspek hikmah dalam keputusan/ penerapan hukum Islam.
2. Muhammad Ibn Abdul Wahhab (1730-1791)
Nama lengkapnya Muhammad Abn Abdul Wahhab Ibn Sulayman Ibn Ali Ibn Muhammad Ibn Ahmad Ibn Rashid Al-Tamimi. Lahir di Uyaynah pada 1730 M/1115 H. Inti gerakan pembaharuannya sebagai berikut :
Pertama, pembaharuan islam yang paling utama disandarkan pada persoalan tauhid.
Kedua, Wahhab sangat tidak setuju dengan pendukung tawassul.
Ketiga, sumber-sumber syari’ah islam adalah al-Qur’an dan sunnah.
Keempat, pentingnya Negara dalam memberlakukan secara paksa syari’ah dalam masyarakat.
3. Jamaluddin al-Afghani (1838/1839-1897)
Gagasan pembaharuannya meliputi :
Pertama, dari sudut pandangan islam tradisional Jamaluddin mengemukakan pentingnya kepercayaan pada akal dan hukum alam, yang tidak bertentangan dengan kepercayaan pada Tuhan.
Kedua, ia berhasil mendukung kebangkitan nasionalisme di Mesir dan India.
Ketiga, Jamaluddin menyatakan ide tentang persamaan antara pria dan wanita dalam beberapa hal.
4. Muhammad Abduh (1848-1905)
Muhammad Abduh lahir pada 1848-1905 M di sebuah desa propinsi Gharbiyyah, Mesir. Ada tiga pranata yang menjadi sasaran pembaharuannya, yaitu pendidikan, hukum, dan wakaf.
Pertama, pembaharuan di bidang pendidikan dipusatkan di al-azhar
Kedua, pembaharuan di bidang hukum. Usahanya adalah memperbaiki kesalahan pandangan masyarakat. Bahkan pandangan para mufti sendiri tentang kedudukan mereka sebagai hakim.
Ketiga, ia membentuk majelis administrasi wakaf dan ia duduk sebagai anggota . Ia berhasil memasukkan perbaikan masjid sebagai salah satu sasaran rutin penggunaan dana wakaf.
G. Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia
Gerakan pembaharuan di Indonesia mulai tumbuh pada awal abad ke 20. Organisasi pembaharuan pertama yang didirikkan adalah Jamiatul Khair pada 15 juli 1905. Kegiatan yang menjadi perhatian organisasi ini meliputi dua bidang yaitu pendirian dan pembinaan sekolah pada tingkat dasar dan pengiriman anak-anak muda ke turki untuk melanjutkan study.
Selanjutnya yaitu organisasi islam al-irsyad yang berjasa dalam mendirikkan banyak lembaga sekolah dari tinggkat dasar hingga sekolah guru. Ia juga menerbitkan buku-buku dan pamflet-pamflet.
Organisasi sosial Islam yang terpenting dan terbesar awal abad 20 hingga sekarang adalah Muhammadiyah yang didirikkan oleh K.H. Ahmad Dahlan tanggal 18 Nopember 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330.
. Muhammadiyah adalah gerakan dakwah islam yang dari semula gigih menentang praktek-praktek ke agamaan muslim yang menyimpang dari ajaran islam yang murni dan utuh, sesuai dengan Firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 105, yaitu:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS.Ali Imran : 105)
Oleh karena itu seluruh bentuk bid’ah takhayul dan khurafat, baik dalam bidang aqidah maupun ibadah di berantas oleh Muhammadiyah.
Sebagai gerakan yang berlandaskan agama, maka ide pembaharuan muhammadiyah di tekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan kepercayaan lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Upaya pembaharuan yang dilakukan antara lain Muhammadiyah gigih mempertahankan pendapat bahwa pintu ijtihad masih tetap terbuka, di bidang sosial muhammadiyah mempelopori pendayagunaan modal yang ada yang berasal dari zakat, infaq dan sedekah kedalam bentuk amal usaha seperti rumah sakit, panti asuhan, dan beberapa lembaga sosial yang lain.
Di bidang pendidikan muhammadiyah mendirikkan sekolah-sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak atau Aisyiyah Bustanul Athfal, SD atau Madrasah, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh Muhammadiyah adalah suatu bentuk pembaharuan yang memadukan antara unsur lama yaitu Islam sebagai dasar pembaharuan dengan unsur baru yaitu metodologi yang diambil dari sistem pendidikan modern.
Pada intinya gerakan pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah yakni memperbaharui cara pandang atau paham tentang Islam guna menjawab persoalan-persoalan yang bersifat kekinian.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi Modern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya.
Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.
Adapun tujuan dari pembaharuan dalam dunia Islam yaitu :
a. Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur aslinya, dengan bersumberkan Al-Qur’an dan Hadist, dan membuang segala bid’ah, khurafat, tahayul dan mistik.
b. Menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad.
B. Saran
Adapaun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca melalui makalah ini yaitu. sebagai berikut:
Pertama, pembaruan Islam (tajdid) merupakan suatu keharusan karena ajaran Islam yang rahmah li al’alamin serta sebagai agama “pamungkas” menuntut adanya upaya rasionalisasi dan konteks-tualisasi sesuai dengan semangat jaman. Hal itu karena pada hakikatnya pembaruan Islam merupakan ikhtiar melakukan rasionalisasi dan kontekstualisasi ajaran Islam dalam segala ranah kehidupan.
Kedua, keharusan bagi upaya tajdid setidaknya memiliki tiga landasan dasar yaitu landasan teologis, landasan normatif, dan landasan historis. Artinya bahwa gerakan tajdid dilaksanakan dengan dasar dan pijakan yang kuat.
Ketiga, agar tajdid dalam Islam dapat terimplementasikan dan teraktualisasikan, maka ijtihad harus dijalankan karena tajdid dan ijtihad hakikatnya merupakan dua hal yang saling terkait
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusran. 1998. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dr. Murodi,MA, 2004, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang : Pt Karya Toha Putra.
Dr. Umar Sulaiman Al Asyqar,. 2002. Umat Islam Menyongsong Peradaban Baru, Penerbit AMZAH
Drs. Mahsyar Idris,M,Ag,. 2007. Studi Tentang Muhammadiyah, Parepare : Lembaga Penerbitan Universitas Muhammadiyah Parepare.
Mulkhan, Abdul Munir. 1995. Teologi dan Demokrasi Modernitas Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mundzirin Yusuf, dkk. 2006. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Pustaka.
Nasution, Harun. 2003. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
Nata, Abuddin. 2008. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suharsono, dkk, 1999. Pola Transformasi Islam, Jakarta : Inisiasi Press,.
http://muhtarom84.blogspot.com/2009/10/pengertian-dan-latar-belakang.html
http///ww.google.com. Gunawan’s Site, Gerakan Pembaharuan Islam
http://yayang08.wordpress.com/2009/02/17/al-islam-dan-kemuhammadiyahan/
More...
Jumat, 14 Januari 2011
Sungkyunkwan Scandal (Message Part 1)
Dia adalah sarjana yang terpelajar, tapi dia buta dalam mengurus orang, jika kau memberikan pisau pada orang itu, maka ia adalah tabib tidak berpengalaman yang membunuh manusia, mengapa orang yang menjual tulisan demi beras adalah pencuri, dan orang yang menjual tulisan untuk kekuasaan adalah warga negara yang baik. (Yoon Hee)
Jangan terlalu mudah menundukkan kepalamu, dan jangan berlutut di depan sembarang orang. Itu akan menjadi kebiasaan, dan sekali sudah menjadi kebiasaan, itu akan susah dihilangkan. (Jae Shin)
Malam pendek ini membuat malam panjang tidak ada artinya. Aku tidak akan menukar malam pendek ini untuk kesenangan malam yang terpanjang. (Cho Sun)
Tradisi inisiasi ini ditujukan persis untuk orang brengsek seperti dirimu. Orang yang lahir dengan hak istimewa yang tidak pernah menganggap siapapun. Tradisi ini diciptakan untuk bajingan rendah seperti dirimu. Mengapa? Karena ini Sungkyunkwan. Tidak peduli siapa ayahmu atau berapa banyak rumah yang dimiliki keluargamu, disini semuanya adalah siswa baru ketika mereka datang. Jadi berhenti bersikap arogan dan sombong, Itu pelajaran dari tradisi ini.(Yong Ha)
Seorang pahlawan tidak berpikiran tertutup, juga tidak keras kepala dan berprasangka. Berpikir kalau tidak ada yang bisa dipelajari dari Barat adalah contoh dari pikiran yang tertutup. Jika kau mengejar pengetahuan tapi membiarkan pengetahuan itu membatasi kalian, maka otak kalian akan kaku. Dengan kata lain orang dengan sedikit pengetahuan akan mudah sekali terperangkap dalam pemikiran sempit-nya. Jadi kalian harus belajar keras untuk mencari kebenaran. (Prof Jung)
Bergaul dan berteman-lah. Itulah yang harus kau lakukan jika ingin jadi pejabat pemerintah. Berhenti berlagak kalau kau terhormat dan mulia. (Jae Shin)
Yang bisa dibeli pria dengan kekuasaan-nya hanyalah semalam dengan wanita. Tapi pria yang tidak memiliki apa-apa tapi bisa mendapatkan hati wanita..pria itu bisa memiliki hati itu selamanya. (Cho Sun)
Menteri, orang tua yang percaya kalau putranya adalah kriminal menguburnya dalam hatinya. Tapi anak yang sudah kehilangan orang tuanya menghabiskan sepanjang hidupnya mencoba menemukan jejak apa saja yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Itu adalah cara manusia. (Raja Jeongjo)
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa memilih orang tuanya atau terlahir seperti yang mereka inginkan. Hanya ada satu hal yang bisa kau pilih sendiri untuk dirimu. Bagaimana kau akan hidup hari ini. Apa kau pernah berkata kau tidak memiliki keluarga terkenal? Kau pasti merasa kalau dunia ini tidak adil! Aku yakin kau juga pasti ingin mengeluh. Jadi, apa kau akan menjalani sisa hidupmu dengan mengeluh dan mengasihani diri sendiri? Dunia memang tidak adil, tapi membebaskan diri dari ikatannya adalah pilihanmu. semua orang berdiri di depan sasaran mereka dan bertanggung jawab sampai panah terakhir ditembakkan. (Sun Joon)
thanks to : http://kadorama-recaps.blogspot.com
More...
Kamis, 13 Januari 2011
Fatimah Az-Zahra
Pada suatu hari di Madinah, ketika Nabi Muhammad berada di masjid sedang dikelilingi para sahabat, tiba-tiba anaknya tercinta Fatima, yang telah menikah dengan Ali –prajurit umat Islam yang terkenal– datang pada Nabi. Dia meminta dengan sangat kepada ayah nya untuk dapat meminjam seorang pelayan yang dapat membantunya dalam melaksanakan tugas pekerjaan rumah. Dengan tubuhnya yang ceking dan kesehatannya yang buruk, dia tidak dapat melaksanakan tugas menggiling jagung dan mengambil air dari sumur yang jauh letaknya, di samping juga harus merawat anak-anaknya.
Nabi tampak terharu mendengar permohonan si anak, tapi sementara itu juga Beliau menjadi agak gugup. Tetapi dengan menekan perasaan, Beliau berkata kepada sang anak dengan sinis, “Anakku tersayang, aku tak dapat meluangkan seorang pun di antara mereka ya ng terlibat dalam pengabdian ‘Ashab-e Suffa. Sudah semestinya kau dapat menanggung segala hal yang berat di dunia ini, agar kau mendapat pahalanya di akhirat nanti.” Anak itu mengundurkan diri dengan rasa yang amat puas karena jawaban Nabi, dan selanjutnya tidak pernah lagi mencari pelay an selama hidupnya.
Fatima Az-Zahra si cantik dilahirkan delapan tahun sebelum Hijrah di Mekkah dari Khadijah, istri Nabi yang pertama. Fatima ialah anak yang keempat, sedang yang lainnya: Zainab, Ruqaya, dan Ummi Kalsum.
Fatima dibesarkan di bawah asuhan ayahnya, guru dan dermawan yang terbesar bagi umat manusia. Tidak seperti anak-anak lainnya, Fatima mempunyai pembawaan yang tenang dan perangai yang agak melankolis. Badannya yang lemah, dan kesahatannya yang buruk men yebabkan ia terpisah dari kumpulan dan permainan anak-anak. Ajaran, bimbingan, dan aspirasi ayahnya yag agung itu membawanya menjadi wanita berbudi tinggi, ramah-tamah, simpatik, dan tahu mana yang benar.
Fatimah, yang sangat mirip dengan ayahnya, baik roman muka maupun dalam hal kebiasaan yang saleh, adalah seorang anak perempuan yang paling diayang ayahnya dan sangat berbakti terhadap Nabi setelah ibunya meninggal dunia. Dengan demikian, dialan yang sang at besar jasanya mengisi kekosongan yang ditinggalkan ibunya.
Pada beberapa kesempatan Nabi Muhammad SAW menunjukkan rasa sayang yang amat besar kepada Fatima. Suatu saat Beliau berkata, “O… Fatima, Allah tidak suka orang yang membuat kau tidak senang, dan Allah akan senang orang yang kau senangi.”
Juga Nabi dikabarkan telah berucap: “Fatima itu anak saya, siapa yang membuatnya sedih, berarti membuat aku juga menjadi sedih, dan siapa yang menyenangkannya, berarti menyenangkan aku juga.”
Aisyah, istri Nabi tercinta pernah berkata, “Saya tidak pernah berjumpa dengan sosok probadi yang lebih besar daripada Fatima, kecuali kepribadian ayahnya.”
Atas suatu pertanyaan, Aisyah menjawab, “Fatima-lah yang paling disayang oleh Nabi.”
Abu Bakar dan Umar keduanya berusaha agar dapat menikah denga Fatima, tapi Nabi diam saja. Ali yang telah dibesarkan oleh Nabi sendiri, seorang laki-laki yang padanya tergabung berbagai kebajikan yang langka, bersifat kesatria dan penuh keberanian, kesal ehan, dan kecerdasan, merasa ragu-ragu mencari jalan untuk dapat meminang Fatima. Karena dirinya begitu miskin. Tetapi akhirnya ia memberanikan diri meminang Fatima, dan langsung diterima oleh Nabi. Ali menjual kwiras (pelindung dada dari kulit) milikn ya yang bagus. Kwiras ini dimenangkannya pada waktu Perang Badar. Ia menerima 400 dirham sebagai hasil penjualan, dan dengan uang itu ia mempersiapkan upacara pernikahannya. Upacara yang amat sederhana. Agaknya, maksud utama yang mendasari perayaan it u dengan kesederhanaa, ialah untuk mencontohkan kepada para Musllim dan Musllimah perlunya merayakan pernikahan tapa jor-joran dan serba pamer.
fatima hampir berumur delapan belas tahun ketika menikah dengan Ali. Sebagai mahar dari ayahnya yang terkenal itu, ia memperoleh sebuah tempat air dari kulit, sebuah kendi dari tanah, sehelai tikar, dan sebuah batu gilingan jagung.
Kepada putrinya Nabi berkata, “Anakku, aku telah menikahkanmu dengan laki laki yang kepercayaannya lebih kuat dan lebih tinggi daripada yang lainnya, dan seorang yang menonjol dalam hal moral dan kebijaksanaan.”
Kehidupan perkawinan Fatima berjalan lanjcar dalam bentuknya yang sangat sederhana, gigih, dan tidak mengenal lelah. Ali bekerja keras tiap hari untuk mendapatkan nafkah, sedangkan istrinya bersikap rajin, hemat, dan berbakti. Fatima di rumah melaksanak an tugas-tugas rumah tangga; seperti menggiling jagung dan mengambil air dari sumur. Pasangan suami-istri ini terkenal saleh dan dermawan. Mereka tidak pernah membiarkan pengemis melangkah pintunya tanpa memberikan apa saja yang mereka punyai, meskipun m ereka sendiri masih lapar.
Sifat penuh perikemanusiaan dan murah hati yang terlekat pada keluarga Nabi tidak banyak tandingannya. Di dalam catatan sejarah manusia, Fatima Zahra terkenal karena kemurahan hatinya.
Pada suatu waktu, seorang dari suku bani Salim yang terkenal kampiun dalam praktek sihir datang kepada Nabi, melontarkan kata-kata makian. Tetapi Nabi menjawab dengan lemah-lembut. Ahli sihir itu begitu heran menghadapi sikap luar biasa ini, hingga ia m emeluk agama Islam. Nabi lalu bertanya: “Apakah Anda berbekal makanan?” Jawab orang itu: “Tidak.” Maka, Nabi menanyai Muslimin yang hadir di situ: “Adakah orang yang mau menghadiahkan seekor unta tamu kita ini?” Mu’ad ibn Ibada menghadiahkan seekor unta. Nabi sangat berkenan hati dan melanjutkan: “Barangkali ada orang yang bisa memberikan selembar kain u ntuk penutup kepala saudara seagama Islam?” Kepala orang itu tidak memaki tutup sama sekali. Sayyidina Ali langsung melepas serbannya dan menaruh di a tas kepala orang itu. Kemudian Nabi minta kepada Salman untuk membawa orang itu ke tempat seseorang saudara seagama Islam yang dapat memberinya makan, karena dia lapar.
Salman membawa orang yang baru masuk Islam itu mengunjungi beberapa rumah, tetapi tidak seorang pun yang dapat memberinya makan, kearna waktu itu bukan waktu orang makan.
Akhirnya Salman pergi ke rumah Fatima, dan setelah mengetuk pintu, Salman memberi tahu maksud kunjungannya. Dengan air mata berlinang, putri Nabi ini mengatakan bahwa di rumahnya tidak ada makanan sejak sudah tiga hari yang lalu. Namun putri Nabi itu en ggan menolak seorang tamu, dan tuturnya: “Saya tidak dapat menolak seorang tamu yang lapar tanpa memberinya makan sampai kenyang.”
Fatima lalu melepas kain kerudungnya, lalu memberikannya kepada Slaman, dengan permintaan agar Salman membawanya barang itu ke Shamoon, seorang Yahudi, untuk ditukar dengan jagung. Salman dan orang yang baru saja memeluk agama Islam itu sangat terharu. Dan orang Yahudi itu pun sangat terkesan atas kemurahan hati putri Nabi, dan ia juga memeluk agama Islam dengan menyatakan bahwa Taurat telah memberitahukan kepada golongannya tentang berita akan lahirnya sebuah keluarga yang amat berbudi luhur.
Salman balik ke rumah Fatima dengan membawa jagung. Dan dengan tangannya sendiri, Fatima menggiling jagung itu, dan membakarnya menjadi roti. Salman menyarankan agar Fatima menyisihkan beberapa buath roti intuk anak-anaknya yang kelaparan, tapi dijawab bahwa dirinya tidak berhak untuk berbuat demikian, karena ia telah memberikan kain kerudungnya uitu untuk kepentinga Allah.
Fatima dianugerahi lima orang anak, tiga putra: Hasan, Husein, dan Muhsin, dan dua putri: Zainab dan Umi Kalsum. Hasan lahir pada tahun kegia dan Husein pada tahun keempat Hijrah. Muhsin meninggal dunia waktu masih kecil.
Fatima merawat luka Nabi sepulangnya dari Perang Uhud. Fatima juga ikut bersama Nabi ketika merebut Mekkah, begitu juga ia ikut ketika Nabi melaksanakan ibadah Haji Waqad, apda akhir tahun 11 Hijrah.
Dalam perjalanan haji terakhir ini Nabi jatuh sakit. Fatima tetap mendampingi beliau di sisi tempat tidur. Ketika itu Nabi membisikkan sesuatu ke kuping Fatima yang membuat Fatima menangis, dan kemudian Nabi membisikkan sesuatu lagi yang membuat Fatima tersenyum. Setelah nabi wafat, Fatima menceritakan kejadian itu kepada Aisyah. Ayahnya membisikkan bertia kematianya, itulah yang menyebabkan Fatima menangis, tapi waktu Nabi mengatakan bahwa Fatima-lah orang pertama yang akan berkumpul dengannya di ala m baka, maka fatima menjadi bahagia.
Tidak lama setelah Nabi wafat, Fatima meninggal dunia, dalam tahun itu juga, eman bulan setelah nabi wafat. Waktu itu Fatima berumur 28 tahun dan dimakamkan oleh Ali di Jaat ul Baqih (Medina), diantar dengan dukacita masyarakat luas.
Fatima telah menjadi simbol segala yang suci dalam diri wanita, dan pada konsepsi manusa yang paling mulia. Nabi sendiri menyatakan bahwa Fatima akan menjadi “Ratu segenap wanita yang berada di Surga.”
http://bai4.wordpress.com/2010/07/13/fatimah-az-zahra/
Sumber: “Seratus Muslim Terkemuka” oleh Jamil Ahmad.
More...
Sabtu, 08 Januari 2011
Ringkasan Buku Studi tentang Muhammadiyah (Drs. Mahsyar Idris, M. Ag)
BAB I. PEMBARUAN KH. AHMAD DAHLAN DAN GAGASAN
A. Latar Belakang Kehidupan Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1868 M / 1268 H, di Kauman Yogyakarta. Fase pendidikan yang ditempuh Ahmad Dahlan melalui tiga fase, yaitu:
- Fase kanak-kanak dan remaja (fase pembinaan), pendidikan Ahmad Dahlan tidak melalui pendidikan formal melainkan dididik langsung oleh orang tuanya dan melalui mengaji pada guru lain seperti ilmu fiqih, qiraah, dan ilmu hadist.
- Fase pemuda (memperluas ilmu), fase ini berlangsung di Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji pada usia 20 tahun, beliau bermukim beberapa tahun untuk menntut ilmu agama seperti : tafsir, Al-Quran, Teologi, Hukum Islam, dan stronomi.
- Fase pemantapan keilmuan, Pada usia 34 beliau melaksanakan haji kedua sekaligus memperdalam studi Islam tradisional kepada ulama termasyhur, seperti KH.Mahful Termas, KH.Muhtaram, Syaikh Said Yamani, Mufti Syafi’I, dsb. Beliau juga membaca karya-karya Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim, Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, Muh Rasyid Ridha, dsb.
B. Gagasan Pemikiran dan Pembaharuan
Hasil konkrit dari studinya di Mekkah, setelah menuanaikan ibadah haji pertama dan kedua dapat dilihat dalam aktivitas keagamaan Ahmad Dahlan, misalnya pembenahan arah kiblat (1897), masalah pemberian garis shaf untuk shalat (1897), renovasi pembangunan mushala, namun kemudian dibakar masyarakat (1897), dan perluasan pembangunan dan pengembangan pesantren milik ayahnya.
Dalam rentang waktu 14 tahun (1889-1913), fokus aktivitas Ahmad Dahlan lebih pada tataran purifikasi ajaran Islam, mencakup pemurnian di bidang akidah dan ibadah.Pola masyarakat yang dituju Ahmad Dahlan ialah ingin membentuk masyarakat sekarang ini dengan mengislamkan aspek-aspek kehidupan yang belum Islam, dalam arti berpedoman pada Al Quran dan Sunnah sebagaimana pada masa Rasulullah.
Pada tahun 1911 Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah yang menggabungkan system pendidikan pesantren dengan system pendidikan Barat. Dalam bidang hukum, Ahmad Dahlan menggunakan sumber Hukum Islam AlQur’andan Hadist, Ijma dan Qiyas atau penalaran. Ahmad Dahlan termasuk pembaharu yang gigih memperjuangkan nasib rakyat kecil dan kaum wanita.
BAB II. LATAR BELAKANG DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KH. AHMAD DAHLAN MENDIRIKAN MUHAMMADIYAH
A. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah.
1. Persentuhan KH. Ahmad Dahlan dengan pemikiran pembaharu dunia Islam
a. Pengertian dan ruang lingkup pembaharuan
Pembaharuan dalam Bahasa Arab disebut tajdid, yaitu mengembalikan ajaran agama sebagaiman yang dilakukan ulama salaf. Tajdid juga berarti mempersembahkan sesuatu yang benar-benar baru, kecenderungan reformasi dan modernisasi. Adapun ruang lingkuppembaharuan Islam meliputi bidang akidah dan ibadah, serta bidang muamalah duniawiyah.
b. Tokoh-tokoh pembaharu
1. Ibnu Taimiyah, sebagian besar aktivitasnya diarahkan untuk memurnikan paham tauhid, menggali ajaran-ajaran AlQuran dan Hadist, dan menentang taklid.
2. Muhammad Ibn Abdul Wahhab, inti gerakan pembaharuannya disandarkan pada persoalan tauhid, sumber-sumber syari’ah islam adalah al-Qur’an dan sunnah, serta memberlakukan syari’ah dalam masyarakat.
3. Jamaluddin al-Afghani, gagasan pembaharuannya meliputi pentingnya kepercayaan pada akal dan hukum alam, dan menyatakan ide tentang persamaan antara pria dan wanita dalam beberapa hal.
4. Muhammad Abduh, Ada tiga pranata yang menjadi sasaran pembaharuannya, yaitu pendidikan, hukum, dan wakaf.
c. Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia
Gerakan pembaharuan di Indonesia mulai tumbuh pada awal abad ke 20, diantaranya Jamiatul Khair, organisasi islam al-irsyad, muhammadiyah yang didirikkan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Sebagai gerakan yang berlandaskan agama, maka ide pembaharuan muhammadiyah di tekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan kepercayaan lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
2. Dorongan aspirasi tentang nasib umat Islam ke depan
Dorongan ini merupakan akumulasi dari pengamatan terhadap realitas kehidupan masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di dorong oleh aspirasinya yang besar tentang masa depan Islam Indonesia.
B. Faktor-Faktor yang mendorong KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
1. Pemahaman KH. Ahmad Dahlan terhadap ajaran Islam
Hasil Pemahaman Ahmad Dahlan terhadap ajaran Islam melalui kajian-kajian yang dilakukan member inspirasi tentang masa depan Islam Indonesia, Ahmad Dahlan berpendapat perlunya rekonstruksi menyeluruh masyarakat muslim Indonesia, mulai etos kerja, konstruksi keilmuan, samapi meodologi pemahaman Islam yang tepat.
2. Pengaruh kondisi internal dan eksternal umat Islam
Kondisi internal yakni ajaram Islam yang dipengaruhi oleh budaya local yang sebelumnya telah berkembang di Indonesia, banyak praktek-praktek keagamaan yang tidak lagi didasarkan pada Al Quran dan Sunnah yang mengarah kepada bid’ah, takhayul, dan khurafat.
Kondisi eksternal antara lain masyarakat Indonesia yang masih dijajah oleh pemerintah Kolonial Belanda, sehingga kebijakan-kebijakan seperti pendidikan, perekonomian, politik dan sebagainya diatur oleh pemerintah Kolonial Belanda
C. Proses Pendirian Muhammadiyah
- Langkah pertama, berdiskusi dengan guru Kweekschool yang menyetujui berdirinya persyarikatan dengan melibatkan SDM dan cendekiawan.
- Langkah kedua, mengadakan pertemuan dengan orang-orang dekat membahas nama, maksud, dan tujuan perkumpulan. Ahmad Dahlan member nama Muhammadiyah.
- Langkah ketiga, mengusulkan berdirinya Muhammadiyah kepada pemerintah Hindia Belanda. Pada 18 November 1912 / 18 Dzulhijjah 1330, permohonan dikabulkan.
- Langkah keempat, mengadakan rapat pengurus, dimana Ahmad Dahlan sebagai ketua.
- Langkah kelima, memproklamirkan berdirinya Muhammadiyah kepada masyarakat umum.
D. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah pada Muktamar ke 44 di Jakarta pada tahun 2000 (rumusan ketujuh) yaitu “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
E. Penjelasan Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
- Menegakkan, berarti membuat dan mengupayakan agar tetap tegak dan tidak roboh.
- Menjunjung tinggi, menjunjung di atas segala-galanya, serta menghormatinya.
- Agama Islam, yaitu agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sebagai rahmat bagi umat manusia sepanjang zaman
- Terwujud, berarti menjadi kenyataan
- Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, artinya bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
BAB III. IDENTITAS GERAKAN MUHAMMADIYAH
A. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islamlah ajaran yang mampu mengatur kehidupan manusia.
B. Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah
Dalam mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah melakukan dakwah Islam, yaitu seruan dan ajakan kepada seluruh umat manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam meliputi amar ma’ruf nahi mungkar.
C. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
Muhammadiyah dikenal sebaga gerakan tajdid karena selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengamalan keagamaan yang disesuaikan dengan Al Quran dan Sunnah.
BAB IV. LANDASAN NORMATIF DAN OPERASIONAL MUHAMMADIYAH
A. Landasan Normatif Muhammadiyah
1. Mukaddimah anggaran dasar
Mukaddimah anggaran dasar Muhammadiyah merupakan rumusan konsepsi dari perintah dan ajaran Al Quran dan Sunnah tentang pengabdian manusi kepada Allah, amal dan perjuangan setiap manusia muslim.
2. Kepribadian muhammadiyah
Matan Rumusan kepribadian muhammadiyah mencakup 4 hal, yakni : apakah muhammadiyah itu?, dasar amal usaha muhammadiyah, pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah, dan sifat muhammadiyah.
3. Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
Rumusan MKCH Muhammadiyah ditetapkan dalam siding tanwir tahun 1969 di Ponorogo. Rumusan tersebut sebenarnya merupakan kesadaran beragama dan berbangsa di kalangan Muhammadiyah.
B. Landasan Operasional Muhammadiyah
1. AD/ART Muhammadiyah
Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang mneyatakan dasar, maksud dan tujuan, peraturan pokok organisasi, dan usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Penjelasan Anggaran Dasar dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Khitah perjuangan Muhammadiyah
Khitah Perjuangan Muhammadiyah yaitu :
- Hakikat Muhammadiyah
- Muhammadiyah dan Masyarakat
- Muhammadiyah dan Politik
- Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
- Dasar Program Muhammadiyah
3. Visi-Misi Muhammadiyah
Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Quran dan As- Sunnah.
Misi Muhammadiyah yakni :
- Menegakkan keyakinan tauhid yang murni
- Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai jiwa ajaran Islam
- Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran
- Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
4. Keputusan- Keputusan Muhammadiyah
Di antara keputusan Muktamar Muhammadiyah antara lain adalah terciptanya kualitas dan keunggulan sumber daya manusia, amal usaha, dan gerakan Muhammadiyah disertai dengan peranan Muhammadiyah dalam pemberdayaan umat Islam dan reformasi kehidupan bangsa menuju terwujudnya “Masyarakat Utama yang Diridhai Allah Swt”.
Ela Nurellah Masti..
TI 08 A2
More...
Senin, 03 Januari 2011
Facebook Aplication : Ramalan Shiomu di tahun 2011
Shio anda adalah Ular. Berikut adalah prediksi kehidupan anda di tahun 2011:
Anda selalu menganggap hidup sebagai komedi daripada tragedi, dan ini mempertahankan diri anda dari pesimisme dan keputusasaan. Oleh karenaitu anda akan menikmati diri di tahun ini, walaupun melakukan hal-hal bodoh, tetapi selalu akan batas-batas yang waja...r. Selain itu, anda akan mempelajari filsuf, khususnya agar tahu bagaimana membuat filsafat yang menyenangkan, seperti Montaigne dan Pascal.
Jika anda terus di jalan ini, anda akan memiliki kesempatan untuk menghabiskan tahun ini secara menguntungkan. Hati-hati, walau bagaimanapun, anda tidak harus tetap percaya bahwa semua orang adalah bodoh kecuali diri anda sendiri.
More...