Sabtu, 08 Januari 2011

Ringkasan Buku Studi tentang Muhammadiyah (Drs. Mahsyar Idris, M. Ag)

BAB I. PEMBARUAN KH. AHMAD DAHLAN DAN GAGASAN
A. Latar Belakang Kehidupan Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1868 M / 1268 H, di Kauman Yogyakarta. Fase pendidikan yang ditempuh Ahmad Dahlan melalui tiga fase, yaitu:

- Fase kanak-kanak dan remaja (fase pembinaan), pendidikan Ahmad Dahlan tidak melalui pendidikan formal melainkan dididik langsung oleh orang tuanya dan melalui mengaji pada guru lain seperti ilmu fiqih, qiraah, dan ilmu hadist.
- Fase pemuda (memperluas ilmu), fase ini berlangsung di Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji pada usia 20 tahun, beliau bermukim beberapa tahun untuk menntut ilmu agama seperti : tafsir, Al-Quran, Teologi, Hukum Islam, dan stronomi.
- Fase pemantapan keilmuan, Pada usia 34 beliau melaksanakan haji kedua sekaligus memperdalam studi Islam tradisional kepada ulama termasyhur, seperti KH.Mahful Termas, KH.Muhtaram, Syaikh Said Yamani, Mufti Syafi’I, dsb. Beliau juga membaca karya-karya Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim, Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, Muh Rasyid Ridha, dsb.
B. Gagasan Pemikiran dan Pembaharuan
Hasil konkrit dari studinya di Mekkah, setelah menuanaikan ibadah haji pertama dan kedua dapat dilihat dalam aktivitas keagamaan Ahmad Dahlan, misalnya pembenahan arah kiblat (1897), masalah pemberian garis shaf untuk shalat (1897), renovasi pembangunan mushala, namun kemudian dibakar masyarakat (1897), dan perluasan pembangunan dan pengembangan pesantren milik ayahnya.
Dalam rentang waktu 14 tahun (1889-1913), fokus aktivitas Ahmad Dahlan lebih pada tataran purifikasi ajaran Islam, mencakup pemurnian di bidang akidah dan ibadah.Pola masyarakat yang dituju Ahmad Dahlan ialah ingin membentuk masyarakat sekarang ini dengan mengislamkan aspek-aspek kehidupan yang belum Islam, dalam arti berpedoman pada Al Quran dan Sunnah sebagaimana pada masa Rasulullah.
Pada tahun 1911 Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah yang menggabungkan system pendidikan pesantren dengan system pendidikan Barat. Dalam bidang hukum, Ahmad Dahlan menggunakan sumber Hukum Islam AlQur’andan Hadist, Ijma dan Qiyas atau penalaran. Ahmad Dahlan termasuk pembaharu yang gigih memperjuangkan nasib rakyat kecil dan kaum wanita.
BAB II. LATAR BELAKANG DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KH. AHMAD DAHLAN MENDIRIKAN MUHAMMADIYAH
A. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah.
1. Persentuhan KH. Ahmad Dahlan dengan pemikiran pembaharu dunia Islam
a. Pengertian dan ruang lingkup pembaharuan
Pembaharuan dalam Bahasa Arab disebut tajdid, yaitu mengembalikan ajaran agama sebagaiman yang dilakukan ulama salaf. Tajdid juga berarti mempersembahkan sesuatu yang benar-benar baru, kecenderungan reformasi dan modernisasi. Adapun ruang lingkuppembaharuan Islam meliputi bidang akidah dan ibadah, serta bidang muamalah duniawiyah.
b. Tokoh-tokoh pembaharu
1. Ibnu Taimiyah, sebagian besar aktivitasnya diarahkan untuk memurnikan paham tauhid, menggali ajaran-ajaran AlQuran dan Hadist, dan menentang taklid.
2. Muhammad Ibn Abdul Wahhab, inti gerakan pembaharuannya disandarkan pada persoalan tauhid, sumber-sumber syari’ah islam adalah al-Qur’an dan sunnah, serta memberlakukan syari’ah dalam masyarakat.
3. Jamaluddin al-Afghani, gagasan pembaharuannya meliputi pentingnya kepercayaan pada akal dan hukum alam, dan menyatakan ide tentang persamaan antara pria dan wanita dalam beberapa hal.
4. Muhammad Abduh, Ada tiga pranata yang menjadi sasaran pembaharuannya, yaitu pendidikan, hukum, dan wakaf.
c. Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia
Gerakan pembaharuan di Indonesia mulai tumbuh pada awal abad ke 20, diantaranya Jamiatul Khair, organisasi islam al-irsyad, muhammadiyah yang didirikkan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Sebagai gerakan yang berlandaskan agama, maka ide pembaharuan muhammadiyah di tekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan kepercayaan lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
2. Dorongan aspirasi tentang nasib umat Islam ke depan
Dorongan ini merupakan akumulasi dari pengamatan terhadap realitas kehidupan masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di dorong oleh aspirasinya yang besar tentang masa depan Islam Indonesia.
B. Faktor-Faktor yang mendorong KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
1. Pemahaman KH. Ahmad Dahlan terhadap ajaran Islam
Hasil Pemahaman Ahmad Dahlan terhadap ajaran Islam melalui kajian-kajian yang dilakukan member inspirasi tentang masa depan Islam Indonesia, Ahmad Dahlan berpendapat perlunya rekonstruksi menyeluruh masyarakat muslim Indonesia, mulai etos kerja, konstruksi keilmuan, samapi meodologi pemahaman Islam yang tepat.
2. Pengaruh kondisi internal dan eksternal umat Islam
Kondisi internal yakni ajaram Islam yang dipengaruhi oleh budaya local yang sebelumnya telah berkembang di Indonesia, banyak praktek-praktek keagamaan yang tidak lagi didasarkan pada Al Quran dan Sunnah yang mengarah kepada bid’ah, takhayul, dan khurafat.
Kondisi eksternal antara lain masyarakat Indonesia yang masih dijajah oleh pemerintah Kolonial Belanda, sehingga kebijakan-kebijakan seperti pendidikan, perekonomian, politik dan sebagainya diatur oleh pemerintah Kolonial Belanda

C. Proses Pendirian Muhammadiyah
- Langkah pertama, berdiskusi dengan guru Kweekschool yang menyetujui berdirinya persyarikatan dengan melibatkan SDM dan cendekiawan.
- Langkah kedua, mengadakan pertemuan dengan orang-orang dekat membahas nama, maksud, dan tujuan perkumpulan. Ahmad Dahlan member nama Muhammadiyah.
- Langkah ketiga, mengusulkan berdirinya Muhammadiyah kepada pemerintah Hindia Belanda. Pada 18 November 1912 / 18 Dzulhijjah 1330, permohonan dikabulkan.
- Langkah keempat, mengadakan rapat pengurus, dimana Ahmad Dahlan sebagai ketua.
- Langkah kelima, memproklamirkan berdirinya Muhammadiyah kepada masyarakat umum.
D. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah pada Muktamar ke 44 di Jakarta pada tahun 2000 (rumusan ketujuh) yaitu “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
E. Penjelasan Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
- Menegakkan, berarti membuat dan mengupayakan agar tetap tegak dan tidak roboh.
- Menjunjung tinggi, menjunjung di atas segala-galanya, serta menghormatinya.
- Agama Islam, yaitu agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sebagai rahmat bagi umat manusia sepanjang zaman
- Terwujud, berarti menjadi kenyataan
- Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, artinya bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
BAB III. IDENTITAS GERAKAN MUHAMMADIYAH
A. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islamlah ajaran yang mampu mengatur kehidupan manusia.
B. Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah
Dalam mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah melakukan dakwah Islam, yaitu seruan dan ajakan kepada seluruh umat manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam meliputi amar ma’ruf nahi mungkar.
C. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
Muhammadiyah dikenal sebaga gerakan tajdid karena selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengamalan keagamaan yang disesuaikan dengan Al Quran dan Sunnah.
BAB IV. LANDASAN NORMATIF DAN OPERASIONAL MUHAMMADIYAH
A. Landasan Normatif Muhammadiyah
1. Mukaddimah anggaran dasar
Mukaddimah anggaran dasar Muhammadiyah merupakan rumusan konsepsi dari perintah dan ajaran Al Quran dan Sunnah tentang pengabdian manusi kepada Allah, amal dan perjuangan setiap manusia muslim.
2. Kepribadian muhammadiyah
Matan Rumusan kepribadian muhammadiyah mencakup 4 hal, yakni : apakah muhammadiyah itu?, dasar amal usaha muhammadiyah, pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah, dan sifat muhammadiyah.
3. Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
Rumusan MKCH Muhammadiyah ditetapkan dalam siding tanwir tahun 1969 di Ponorogo. Rumusan tersebut sebenarnya merupakan kesadaran beragama dan berbangsa di kalangan Muhammadiyah.

B. Landasan Operasional Muhammadiyah
1. AD/ART Muhammadiyah
Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang mneyatakan dasar, maksud dan tujuan, peraturan pokok organisasi, dan usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Penjelasan Anggaran Dasar dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Khitah perjuangan Muhammadiyah
Khitah Perjuangan Muhammadiyah yaitu :
- Hakikat Muhammadiyah
- Muhammadiyah dan Masyarakat
- Muhammadiyah dan Politik
- Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
- Dasar Program Muhammadiyah
3. Visi-Misi Muhammadiyah
Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Quran dan As- Sunnah.
Misi Muhammadiyah yakni :
- Menegakkan keyakinan tauhid yang murni
- Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai jiwa ajaran Islam
- Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran
- Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
4. Keputusan- Keputusan Muhammadiyah
Di antara keputusan Muktamar Muhammadiyah antara lain adalah terciptanya kualitas dan keunggulan sumber daya manusia, amal usaha, dan gerakan Muhammadiyah disertai dengan peranan Muhammadiyah dalam pemberdayaan umat Islam dan reformasi kehidupan bangsa menuju terwujudnya “Masyarakat Utama yang Diridhai Allah Swt”.

Ela Nurellah Masti..
TI 08 A2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar