Kamis, 20 Januari 2011

AIK IV : Pentingnya Peran Pemerintah dalam Mengawal Pengembangan SDM Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang banyak. Tetapi kekayaan ini tidak membuat Indonesia sejahtera dan terlepas dari berbagai krisis . Hal ini membuktikan bahma SDM yang banyak dan SDA yang banyak tidak cukup untuk membawa sebuah bangsa untuk maju tetapi juga diperlukan SDM yang berkualitas. Lalu bagimana SDM yang berkualitas itu? Apakah ditentukan oleh IQ yang tinggi? Memang salah satunya ditentukan oleh IQ SDM itu sendiri. Namun IQ saja tidak cukup, diperlukan peran serta pemerintah dalam mengawal pendidikan dan pemanfaatan IT yang islami demi terciptanya SDM Indonesia yang berkualitas dan dapat meningkatkan derajat Bangsa ini di mata dunia.



B. Metode Pembahasan
Problematika yang dihadapi bangsa indonesia semakin kompleks, mulai dari kemiskinan, berbagai macam penyakit, pengangguran, bencana alam, KKN, dan sebagainya. Ironisnya, kemiskinan saat ini terus meningkat padahal negeri kita ini kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun lebih ironisnya lagi, SDA kita lebih banyak dikuasai oleh bangsa asing. Olehnya itu diperlukan peran serta pemerintah dalam bidang pendidikan islami untuk meningkatkan kualitas SDM itu sendiri. Selain itu faktor penting dalam meningkatkan kualitas SDM yaitu melalui pemanfaatan saitek islami dalam hal ini media seperti TV, internet, dan sebagainya. Sehingga dengan adanya pendidikan islami yang baik, akan menciptakan SDM berkualitas, yang beintelektual dan berakhlak mulia.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas sumber daya manusia di Indonesia saat ini?
2. Mengapa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih terpuruk?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut?
4. Bagaimana solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia?






BAB II
PEMBAHASAN

A. Fakta tentang Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Kualitas Pendidikan:
• Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2006, kualitas pembelajaran Indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 negara untuk bidang Sains dan Matematika dan berada pada peringkat 49 dari 57 negara untuk bidang Kemampuan Membaca
• Berdasarkan hasil Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS) 2007, kualitas pembelajaran Indonesia berada pada peringkat 36 dari 48 negara untuk bidang Matematika dan perangkat 35 dari 48 negara untuk bidang Sains.
Persentase pekerja:
• Persentase pekerja berdasarkan tingkat pendidikan: 18,42% pekerja Indonesia tidak tamat SD. 35,84% pekerja Indonesia hanya tamat SD. 18,75% pekerja Indonesia hanya tamat SLTP. 20,63% pekerja hanya tamat SLTA. Hanya 6,58% pekerja Indonesia menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi
Berdasarkan penelitian Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani masalah pembangunan (United Nations Development Programme/UNDP), Indeks Pengembangan Manusia di Indonesia pada tahun 2009 menduduki peringkat 111 dari 182 negara. Sebagai indikator pembangunan manusia, UNDP telah mengembangkan Human Development Index (HDI). Kualitas pembangunan manusia kemudian dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu: (i) kategori sangat tinggi (HDI > 0.900), (ii) kategori tinggi (HDI antara 0.800 – 0.900), (iii) kategori menengah (HDI antara 0.500 – 0.800), dan (iv) kategori rendah (HDI < 0.500).
Dengan menggunakan data dikumpulkan tahun 2007 sebelum terjadinya krisis keuangan global, UNDP mengumumkan peringkat pembangunan manusia di 182 negara, dimana Norwegia tetap menempati peringkat ke-1 (dengan indeks 0.971) dan Republik Niger menempati peringkat ke-182 (dengan indeks 0.340).
Perkembangan indeks pembangunan manusia di Indonesia dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:


Dari tabel di atas tampak bahwa pendapatan per kapita di Indonesia setiap tahunnya telah semakin meningkat. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif di saat sejumlah besar negara mengalami kontraksi akibat krisis ekonomi global tahun 2008 (sebesar 4%, yang merupakan angka pertumbuhan tertinggi ketiga setelah China dan India) berpotensi meningkatkan peringkat HDI dalam laporan tahun mendatang.

B. Penyebab Masalah yang Terjadi pada SDM Indonesia
Kondisi sumber daya manusia kita cenderung rendah, hal ini tentu berkaitan dengan kondisi dunia pendidikan. Pendidikan yang semakin mahal menyebabkan anak putus sekolah, walaupun di negeri kita ada sebagian sekolah dasar dan sekolah lanjutan tengah pertama yang bebas dari biaya. Tetapi ada anak yang tidak bisa melanjutkan kejenjang selanjutnya karena tersangkut masalah biaya. Hal ini menyebabkan masih ada anak Indonesia yang mengecap pendididkan seadanya. Disisi lain pendidikan kita cendrung hanya bersifat akademis, yang hanya memperhitungkan kecerdasan intelektual denag kurang memperhatikan kecerdasan emosional dan kecerdasan spirirual. Sehingga terjadi spilit personality. Tidak ada keseimbangan antara akal dan batin yang menjunjung tinggi nilai keTuhanan yang menyebabkan tidak adanya integrasi antara otak dan hati.
Dari tingkat SD sampai perguruan tinggi pendidikan kita jarang sekali memberikan bobot kepada masalah kecerdasann emosi yang mengajarkan tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental kebijaksanan, keadilan, prinsip-prinsip kepercayan, pengasaan diri atau sinergi. Akibatnya seperti yang terjadi, mencuatnya kasus kecurangan dalan ujian nasional, kasus tawuran antar siswa, meningkatnya jumlah pemakaian narkoba, meningkatnya kasua aborsi, dan tindak kriminal lainnya yang melibatkan pelajar. Akibat system pendidikan sekarang wajar saja menghasilkan output yang kurang bisa dihandalkan, atau pun bisa diandalkan dari segi intelektual tetapi kurang dari segi moralitas.
Selain itu, salah satu hal yang merusak kualitas SDM yaitu maraknya penyalahgunaan IT. Informasi yang keliru atau berisi hal-hal negatif tenyata meruapakn senjata ampuh untuk merusak budaya bangsa, bahkan dapat merusak SDM kita secara fisik, mental, dan sosial. Karena itu, kita perlu merancang program kedepan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengetahuan tentang akibat penyalahgunaan IT ini, serta menangani dampaknya secara bersama-sama.

C. Perlunya Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Kualitas SDM
Kualitas SDM mengandung 6 aspek, antara lain :
1. Spiritual
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah :7)

2. Moral
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl: 90)

3. Intelektual
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujadilah: 11)

4. Individual
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.(QS. Ali Imran: 200)

5. Fisikal
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al Baqarah: 247)

6. Sosial
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Maidah:8)

Dari keenam aspek di atas, jelas bahwa Kualitas SDM Indonesia masih terpuruk. Baik dari segi moral, individual, sampai ke aspek sosial. Beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah agar kondisi SDM kita membaik, diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
Dalam hal ini hendaknya pemerintah memberikan kemudahan untuk anak bangsa dalam memperoleh pendidikan yang tinggi dengan meringankan biaya pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan baik di SLTA maupun Perguruan tinggi menyebabkan ada anak Indonesia yang masih mengecap pendidikan yang seadanya.
Untuk meningkatkan indikator pendidikan, Pemerintah telah meningkatkan alokasi anggaran pendidikan hingga mencapai 20% dari APBN sesuai amanat konstitusi. Begitu pula sejumlah Pemimpin Daerah (baik Gubernur, Walikota dan Bupati) telah memprioritaskan dan melaksanakan program pendidikan yang murah (bahkan gratis).
Selain itu, hendaknya pemerintah menerapkan metode pembelajaran islami yang tidak hanya mempelajari mengenai sains dan teknologi keilmuan tetapi juga mempelajari tentang kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan yang berhubugan dengan fitrah manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yaitu kecerdasan spiritual (SQ), agar tercipta SDM yang berkualitas sehingga pencapaian peningkatan indeks pembangunan manusia di Indonesia dapat lebih baik dibandingkan pencapaian negara-negara lainnya.
2. Mengadakan pengawalan dalam pemanfaatan IT
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar masyarakat Indonesia menjadi pengikut dari teknologi barat yang cenderung jauh dari nilai-nilai islami. Maraknya pornografi, pornoaksi, narkotika, penyelewengan, korupsi serta berbagai kejahatan lainnya tidak lain adalah dampak kerusakan akhlak yang ditimbulkan oleh pengaruh dari media elektronik.
Menyikapi hal ini, hendaknya pemerintah mengadakan pengawalan dalam penggunaan media elektronik seperti lembaga sensor dalam dunia pertelevisian sehingga tayangan-tayangan yang tidak bermutu dan dapat merusak moral bangsa bisa diminimalisir. Juga pemerintah dapat melakukan pengawasan dalam penggunaan internet khususnya pada anak-anak usia sekolah, karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dibina dan di didik untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Pengawalan terhadap pemanfaatan IT tentunya tidak terlepas dari pengenalan atau penyuluhan terhadap dampak penyalahgunaan IT kepada generasi muda supaya tercipta kesadaran moral dalam diri mereka sehingga lebih mengedepankan saitek islami dan tidak mengikuti gaya-gaya kaum barat. Dengan meningkatkan frekuensi penyuluhan oleh pemerintah dan para ulama akan mengantar umat untuk mencapai taraf hidup iman dan takwa bagi pribadi dan masyarakat. Dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 110, Allah SWT berfirman :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kualitas SDM Indonesia masih terpuruk dibandingkan dengan negara-negara-negara lain di dunia.
2. Pemerintah dapat memperbaiki kualitas SDM salah satunya dengan cara memperbaiki kondisi pendidikan Indonesia dan menerapkan metode pendidikan yang islami.
3. Selain itu, cara meningkatkan kualitas SDM ialah dengan melakukan pengawalan dalam penyalahgunaan saitek atau dengan merekonstruksi saitek islami demi terwujudnya SDM Indonesia yang berkualitas.
B. Saran
Indonesia merupakan negara kaya akan SDA dan SDM yang jumlahnya mencapai lebih dari 200 juta orang. SDM ini adalah potensi terbesar yang kita miliki sehingga tidak ada pilihan pilihan delain kita harus meningkatkan kemampuannya terutama kemampuan otaknya. Dengan berkembangnya sistem pendidikan yang islami serta pemanfaatan saitek yang islami, diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan akademik, kecakapan hidup, perilaku, emosi, dan mental, sehingga kualitas SDM Indonesia akan meningkat.


DAFTAR PUSTAKA
Al Quran yang mulia.
Hidayat, Syamsul. 2009. The Secret of Spiritual Body. Rahasia Rukun Islam dan Gerbang Kesadaran Spiritual. Jakarta : Erlangga
Agustian , Ginanjar Ary. 2001. Rahasia Sukses Membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan 6 RukunIman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga
Kansil, CST.1985. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Aksara Baru.
Raziq, Ali Abdul. Terjemahan Afif Muhammad. 1985. Khilafah dan pemerintahan dalam Islam (Al-Islam wa Ushul Al-Hukm). Bandung : Pustaka
Usman, Wardi. 2007. Pembentukan Karakter Manusi menurut Al Qur’an.
Wadjadi, A.Farid. 1994. Islam dan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mimbar Ulama.
Zamroni, Imam. 2008. Pendidikan Islam, Globalisasi dan Kemiskinan. PSAP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar